tentang aku :

Foto saya
pelaihari, kalimantan selatan, Indonesia
7 maret 1981 adalah tanggal yang sakral bagiku, disitulah sebuah petualangan besar bermulai. Meretas dan berproses layaknya manusia lainnya, itulah dinamika kehidupan. Tidak ada yang istimewa tentang apa dan siapa "sang pemberontak", yang membuatku berbeda adalah "aku suka bertanya dan jawaban yang kudapat selalu saja membuatku galau". 3 (tiga) keajaiban dalam hidupku, yang pertama "lulus kuliah" kok bisa yaa...padahal setiap bangun tidur yang pertama terpikir olehku adalah 'nitip absen...., yang kedua adalah "lulus pns" dan yang terakhir ,yang paling merubah hidupku adalah punya "onthel"....hahaa, mau tau alasannya ??? miliki dan temukan sendiri jawabannya .... blog ini ku buat sebagai media melempar idea maupun berjuta unek - unek yang ada dikepala atau sekedar menceritakan peristiwa yang terjadi dalam hidupku. thanks yaa buat yang baca.....

Rabu, 13 April 2011

Sang Pembaharu

"Kata - kata tanpa tindakan adalah pembunuhan idealisme"
Lihat, baca dan resapi dalam hati, kalimat - kalimat yang terpampang pada baliho - baliho raksasa yang mengiklankan citra diri seorang "bakal calon pemimpin". Aku tidak suka perang warna....... karena sangat merusak keindahan kota, yang aku suka dan membuatku "bangga" pada masa - masa itu adalah........ " janji " yang terikrar dan mereka pampang dengan ukuran font raksasa pada tiap baliho yang ada.
Karena bagiku....... janji adalah utang, yang harus mereka "pertanggungjawabkan".

Lihatlah sekarang sahabatku.............
Apa yang telah mereka lakukan ketika terpilih menjadi seorang pemimpin............
Mampukah mereka mempertanggungjawabkan segala janji - janji yang telah mereka ikrarkan...........
Bagaimana perasaan orang - orang yang mereka pimpin...........
"Mereka"........ tak peduli !!!!!!.......
(tak perlu "cerdas" asalkan kaya mudah saja menjadi seorang pemimpin)

Tulisanku ini bukanlah sebuah media propokasi, bukan pula sebuah media untuk menyerang karakter seseorang, tapi..... sekedar tempat memuntahkan unek - unek dalam kepalaku.

Setiap manusia adalah seorang "pemimpin", setidaknya kita memimpin diri kita sendiri atau....paling tidak..... menjadi seorang pemimpin dalam sebuah rumah tangga.

Seorang pemimpin adalah tauladan. Tauladan itu turun kebawah, bukan naik keatas.
Pemimpin yang menjadi tauladan sudah barang tentu adalah orang yang "sangat kreatif". Tapi tidak semua orang yang kreatif bisa menjadi pemimpin. Perbedaannya terletak pada seberapa jauh dia menguji ide kreatifnya, semakin banyak ujian yang diberlakukan terhadap ide - ide tersebut........ maka kekreatifitasannya semakin matang dan meyakinkan. Tinggal.....bagaimana caranya membijaksanai ujian - ujian tersebut.
Sebuah ide yang baik datang dari suatu keyakinan namun sebuah keyakinan bukanlah suatu hal yang bisa dipaksakan atau diterima begitu saja tanpa melalui suatu "proses".

Seorang pemimpin adalah seorang "penjelajah" karena dengan sebuah penjelajahan dia menemukan ilmu, sahabat dan jati diri. Dalam sebuah perjalanan "menembus batas" seorang calon pemimpin mengalami masa perenungan yang panjang, sebuah fase dimana dia akan merasa lebih peka dan lebih "harmoni".
Harmoni dengan dirinya, harmoni dengan manusia lainnya, harmoni dengan alam, serta harmoni dengan "Zat" yang menciptakannya.

Ketika pikiran dan daya kreatif kita menjelajah sejauh - jauhnya, demikian jauh sehingga mencapai suatu dimensi yang tak berstruktur serta tak terikat ruang dan waktu, acapkali si "penjelajah" melahirkan sesuatu yang " baru ", suatu yang bisa menjadi alternatif dan solusi yang tepat bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya, sesuatu yang membawa angin segar......angin perubahan.

Karena....Seorang Pemimpin adalah "Sang Pembaharu"

Selasa, 12 April 2011

Terapi Angkuh Hati di Rute "Tirta Jaya - Bumi Jaya"


Sabtu, 09 April 2011
07:20 WITA
Cerah hari secerah hatiku. Tak seperti hari - hari kemarin, kali ini aku meluncur sendirian menuju "warung ketupat kandangan simpang tiga angsau", tanpa ditemani senyuman "Paman Gembul" (si Ajay) yang pagi itu wajahnya sungguh - sungguh dipenuhi kegamangan,  hihi...... aku sangat mengerti tentang "itu"...... 'untung masih ada "garpit" si teman setia.
Disambut dua wajah haus akan tantangan..... Om Jay dan Juni, pun memancing adrenalinku bangkit seketika. Akhirnya......... pagi itu kutemukan kembali semangatku yang nyaris membeku.
Satu - persatu sahabat Wasiat lainnya mulai berdatangan. Ngopi time.......

08:00 WITA    berangkaaaaat.......
Kali ini kami menempuh rute pendek, dimana rute ini dahulu menjadi rute favoritnya anak - anak Wasiat. Rute yang sempat "kuremehkan"......... "Rute Tirta Jaya - Bumi Jaya", jalur belakang BLK Sarang Halang.
Wuuuzz....wuuuzz........  satu - persatu onthel meluncur beriringan, seiring matahari yang mulai meninggi. Pelan tapi pasti..... petualangan pun dimulai.

Tak seperti yang terpikirkan olehku...... ternyata rute ini luar biasa menguras tenaga kami........  Tak terhitung tanjakan yang harus kami taklukkan hari itu. Jalan terjal berlubang dan berbatu seakan - akan ingin menceritakan kepadaku tentang kurangnya perhatian "Pemerintah Daerah" akan kenyamanan jalan lingkungan yang sekaligus merupakan jalan poros perekonomian rakyat di wilayah itu.


Kegalauan kami menjadi - jadi saat itu, manakala Om Jay mendapat kabar via telephone selulernya dari ketua Wasiat "H. Ibnu" yang pada kesempatan kali ini sedang menjalankan tugas luar daerah. Sebuah kabar yang sontak menyesakkan dada semua anggota Wasiat yang ikut ngonthel hari itu, hufft...... Itulah "Insiden Sarungisasi" yang sudah ku ceritakan pada tulisanku sebelumnya "Hadiah Kecilku untuk Kakek Tercinta".

Sungguh....... betapa "kecilnya" kami. Ketakberdayaan kami kali ini benar - benar meruntuhkan sebutir keangkuhan dalam hatiku.

Tak apalah....... "itu" takkan menyurutkan kami untuk terus berkarya.
"Kita masih punya samudera"....... itulah sebuah kalimat dari mulut H. Ibnu yang kembali menguatkan semangat dan konsistensi kami.
Sesaat kami masih terobati dengan sejuknya hawa perdesaan di sepanjang rute kali ini. Hijau dan asri..... sungguh memanjakan mata, membawa kami lebih dalam lagi untuk terus merenung dan introspeksi diri. Karena.......perjalanan kali ini adalah " Perjalanan 0 / 0 "











Tetap semangat dan terus berkarya !!!!!!........
Thanks buat yang baca......

Senin, 11 April 2011

Hadiah kecilku untuk Kakek tercinta

Tiba - tiba hujan turun dengan lebatnya, wajah ramah dan berkharisma itu seketika berubah menjadi  sangat panik. Tak pelak.....sejadi - jadinya lelaki itu mengayuh sepeda kearah pohon besar yang tepat berada didepannya. 
Sudah lebih dari satu jam dia berteduh di pohon itu, hujan pun tak kunjung reda. Meskipun rindang, pohon itu belum cukup tangguh menghalau serbuan air hujan yang terbawa angin. Lapar dan ngantuk mulai terasa sangat mengganggu, bahkan mengalahkan rasa dingin yang hebat memeluk tubuhnya. Sesekali lelaki itu memandangi kantung plastik yang dia tenteng,  "itu" kembali menguatkannya. 
Dia baru saja menjual hasil kebunnya kepasar, lumayan..... cukup untuk membeli satu lembar kemeja putih, peci dan buku tulis untuk buah hatinya tercinta, karena minggu depan adalah hari yang sangat istimewa....... hari pertama anaknya bersekolah.

Lelaki itu adalah "kakekku". Dulu dia adalah seorang pejuang, seorang petani, seorang aktifis dan dia bisa menjadi apa saja demi membahagiakan keluarga, sahabat serta masyarakat yang dia pimpin kala itu. Sangat membumi....... dan "itu" terpatri dalam jiwa kelima anaknya.
Dan "pohon" itu...... sekarang telah menjadi raksasa hijau yang gagah perkasa berdiri ditengah kota Pelaihari.

Sudah dua tahun berturut - turut kota Pelaihari "meraih" Adipura. Luar biasa......

" Pelaihari adalah kota yang hijau, indah dan ramah penduduknya ". 
Bagaimana menurut kalian........?
Apapun pendapat kalian tentang Pelaihari, paling tidak kalimat tersebut bisa memberikan motifasi bagi kita untuk melakukan sesuatu yang lebih baik lagi untuk kota ini.

Terinspirasi dari kota Jogjakarta, dimana setiap pohon besar dan berumur, oleh pemerintah setempat diregistrasi sebagai aset daerah dan dilakukan penyarungan dengan kain bermotif batik (sarungisasi). Sebuah tindakan yang luar biasa lebih dari sekedar mempercantik wajah kota.

Setelah melakukan koordinasi dengan instansi - instansi terkait,  maka pada hari jum'at, tanggal 8 April 2011 kemarin dipimpin oleh H. Ibnu dengan dana swadaya para anggotanya, Wasiat (wadah sapida tuha) melakukan aksi spontanitas sarungisasi pohon - pohon tua didepan lapangan tugu / alun - alun kota Pelaihari dengan sarung bermotifkan kain khas Kalimantan Selatan yakni kain sasirangan. Aksi ini adalah wujud dari kepedulian "Wasiat" terhadap lingkungan dan keindahan kota serta dengan harapan besar semoga  dapat membantu mempertahankan Adipura.
Buah kreatifitas yang kami berikan tak berujung pamrih. Terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu hingga terlaksananya kegiatan Sarungisasi ini. 

" Lelaki " itu tersenyum bangga padaku.


update

Baru satu hari berjalan sejak Wasiat melakukan aksi sarungisasi, banyak opini yang terbentuk dan berkembang pada masyarakat. Pro dan kontra pun satu - persatu bermunculan dan tak bisa dihindari
Sabtu, tanggal 9 April 2011, ketua Wasiat, H. Ibnu mendapat perintah dari kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tanah Laut untuk segera melepas semua sarung pada pohon - pohon tua di lapangan tugu Pelaihari, karena dianggap mengganggu / akan mengurangi point pada penilaian tim analis Adipura tahun 2011. 
Entahlah....... dari sudut pandang mana aksi yang kami lakukan tersebut dianggap tidak tepat dan akan mengurangi point penilaian Adipura, yang pasti bagiku itu adalah " pengkebirian kreatifitas " , partisipasi yang Lillahita'ala kami dedikasikan untuk daerah. 
Dongkol...... itu pasti, tapi Wasiat harus "legowo". Apa yang kami anggap baik belum tentu baik bagi mereka.
Untuk mencegah berkembangnya silang pendapat akhirnya minggu malam, tanggal 10 April 2011 pukul 21:00, sarung bermotifkan sasirangan dan bertemakan pesan - pesan lingkungan " pelaihari hijau, pelaihari indah dan pelaihari ramah " yang dipasang melingkar pada pohon - pohon tua di lapangan tugu / alun - alun kota pelaihari resmi kami lepas. 
Semoga dalam waktu dekat kami bisa melakukan hal yang lebih baik lagi untuk Kabupaten Tanah Laut tercinta.
Hadiah kecilku untuk kakek tercinta pun akhirnya "tertunda"

Thanks buat yang baca.....


Kamis, 07 April 2011

Kegiatan DPD KNPI Tanah Laut, " penanaman bibit pohon mahoni di lingkungan mesjid Al - Manar " jum'at, 1 april 2011

Tidak ada yang bisa kuceritakan pada kegiatan kali ini, karena ini bukan hasil dari buah pemikiranku. Akupun masih bingung apakah kegiatan ini sifatnya partisipatif, kepedulian atau sekedar pencitraan.  Begitu mendadak...... tanpa perencanaan jauh - jauh hari sebelumnya, serta pas hari itu bertepatan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh pemkab. Tanah Laut yakni gotong royong / gawi sabumi mempertahankan Adipura yang telah kami " menangkan " selama dua tahun berturut - turut. Apapun alasannya..... aku sangat menikmatinya. GoGreen Indonesiaku.....

gerbang alam bawah sadar

Alam bawah sadar......hehe... title diatas tidak ada sangkut - pautnya dengan hal - hal yang berbau horror ataupun magic. Alam bawah sadar ada dalam pikiran manusia, tapi.......perlu pembelajaran khusus agar kita bisa mengendalikannya.


Apasih pengertian Alam bawah sadar......? aku sendiri juga tidak tahu......, kebanyakan pendapat "para ahli" malah membuat aku kesulitan untuk mendefinisikannya.
Tapi menurutku alam bawah sadar memiliki kemampuan yang luar biasa. Alam bawah sadar mengendalikan aktifitas kehidupan manusia, bahkan saat kita tidur, bernafas serta mengatur denyut jantung.




Sekedar berbagi pengalaman pribadi. Aku punya anak laki - laki bernama " M. Aufa Al - Farabi ", sekarang berumur 5 (lima) tahun. Namanya juga anak laki - laki, sepulang sekolah pasti adaaa aja cerita tentang a, b, c sampai z, tak ketinggalan cerita tentang pengalamannya seharian disekolah......  Luka atau seragam sekolah yang penuh noda itu sudah biasa. Pun tak jarang pulang sekolah " si abie " kelihatan sedih, murung......heiii......"ini pasti ada masalah" aku bergumam dalam hati. Tak mau bercerita..... itulah si abie kalo lagi bad mood dan pasti besoknya langsung malas berangkat kesekolah. Tak bisa dibiarkan, harus digali akar permasalahannya.


Suatu " tengah " malam kulihat abie tidur dengan gelisah, kasur sudah seperti kapal pecah dibuatnya. Kuangkat tubuh mungilnya dan kukembalikan pada "ranah" tidurnya seperti biasa. Kucoba bangunkan......dalam keadaan setengah sadar, matapun masih terpejam, kucoba bertanya dengan gaya bahasa komunikasi kami setiap hari........ ternyata...... abie mau bercerita walau terlihat "ogah - ogahan"...... semua kejadian tadi siang disekolah terpapar dimulutnya.......... walaupun cuma dengan jawaban " iya....., tidak....., dan menyebutkan satu nama..... " namun cukup kumengerti.  Ajaiiiib...... kini semuanya sudah jelas.
Cara ampuh inipun selalu kuterapkan bila terlihat "gelagat" masalah pada si abie.
Itulah menurutku kekuatan alam bawah sadar.


Peristiwa maupun hal - hal negatif yg menimpa manusia "tersimpan" dan sangat sulit dilupakan. Terkadang kita tidak menyadari hal tersebut seakan - akan kita telah melupakannya.  Pernahkah kalian merasa merindukan "sesuatu" saat tengah malam.....?,
kenapa.....? karena........ pada saat tengah malam itulah "gerbang alam bawah sadar" kita terbuka.
Thanks buat yang baca....

Rabu, 06 April 2011

wasiat, ngonthel "pelaihari - panjaratan" tanggal 2 april 2011

Sekilas tentang keberadaan wasiat di Tanah Laut
Wasiat atau "wadah sapida tuha" adalah sebuah komunitas para pecinta sepeda tua / klasik atau yang lebih dikenal oleh masyarakat luas dengan sebutan "onthel". Terdiri dari orang - orang fenomenal "pemuja masa lalu", minoritas memang........  tapi asal kalian tahu, mereka adalah kumpulan orang - orang brillian, konseptor yang punya ide - ide gila yang kelak insyaAllah akan membawa Kabupaten Tanah Laut ke arah yang lebih baik lagi. Dan bagiku wasiat bukan sekedar sebuah komunitas, tapi...... sebuah " revolusi "........

Pukul 07:30 hati mengharu biru seiring pagi berselimut mendung, hahayyyy.....itulah kesan pertama ketika aku dan sahabatku Fajar Triatmaja mulai beranjak mengayuh onthel meninggalkan rumah menuju warung ketupat kandangan simpang tiga angsau.



Diwarung inilah kami (wasiat) berkumpul sesuai janji yang telah direncanakan. Semangat dan konsistensi pun terpancar pada wajah - wajah peserta yang dapat berhadir dihari (sabtu) itu. Sikat ketupat kandangan dulu..... hihi....Hmmm...... udara semakin dingin.......


Tepat pukul 08:00, kami memutuskan untuk berangkat. Goweeess...... Tim kecil yang berangkat terdiri dari H. Isur, om Jay, om Utam, Juni, Fajar dan aku "sang pemberontak".
Setiap detail keindahan alam sepanjang rute perjalanan (pelaihari - gunung keramaian - panjaratan) sangat kami nikmati, hamparan hijau yang terpampang di kanan - kiri jalan sungguh - sungguh memanjakan mata. Canda - tawa pun pecah tak kenal usia dan strata....... saking semangatnya... tidak sedikitpun kami memperdulikan butiran gerimis yang kian lama kian membasahi tubuh. Luar biasa.........
Semenjak bergabung diwasiat mungkin inilah perjalanan yang paling berkesan untukku......... Cekidot..........













Ada satu kejadian lucu, pas ditengah perjalanan kami ketemu sama salah satu "tokoh" dikampung yang kami lewati. Setelah terlibat obrolan kecil, tiba - tiba beliau mengeluarkan satu lembaran biru (Rp. 50.000,-) dari saku celananya, sembari bilang " naah.....gasan minuman es " timbul satu pertanyaan di benak om Jay " sidin tuh kasian wan kita kah, atau kasian wan onthel nang kita tunggangi " huahaha...... Rencananya uang tersebut akan dilaminating buat kenang - kenangan.
Sekitar pukul 14:30 perjalanan kami berakhir di warung sop tulangan " tapandang " pelaihari. Saatnya makan siang...........



Thanks buat yang mau baca......

kabupaten tanah laut dimataku



Home sweet home, tidak ada yang senyaman rumah sendiri....... itulah yang kurasakan setiap kali duduk di kursi tua teras rumahku. Sambil menyeruput kopi susu dan menikmati garpit si teman setia, kupandangi setiap detail gumpalan awan kecil yang mulai bersatu - padu membangun mendung yang indah. Itulah sebagian rutinitas yang sering kulakukan sepulang kerja di sore hari.
Rumahku adalah istanaku, aku berhak melakukan apa saja di situ sepanjang tidak melanggar norma hukum dan agama, mulai dari menatanya, merapikan, sampai mengembangkannya menjadi lebih baik lagi....yaaa....paling tidak disitu aku tidak membuang sampah sembarangan. Dan aku akan marah besar jikalau ada orang lain yang turut campur mengelola atau ingin berkuasa atas rumahku.
Perasaan itulah yang juga kurasakan pada daerah dimana aku tinggal dan bekerja sekarang " Kabupaten Tanah Laut ". Walaupun disini aku hanyalah orang pendatang, namun aku sangat merasa memiliki. Bagiku Tanah Laut adalah kabupaten yang eksotis. Memiliki beragam natural tourism, cultural tourism maupun historical tourism yang wajib dilestarikan. Hasil bumi / alamnya pun melimpah, salah satu contoh hasil yang paling menonjol adalah......" lihat saja kota Jakarta yang terang - benderang ".
Dimataku sekarang Tanah Laut layaknya sepeda tua (antik) yang lama tersimpan dan kurang diperhatikan pemiliknya. Hmmm...kusam dan berdebu tapi memiliki daya tarik yang luar biasa bagi orang yang berpikir. Tinggal dibersihkan, bawa ke bengkel disetel dengan teliti hingga nyaman jalannya, dipoles hingga mengkilap dan ditambah aksesoris sana - sini, maka............. pastinya memiliki nilai jual yang melambung tinggi. 
Tanah Laut adalah rumah kita, mari sahabat......kita jaga dan bangun Tanah Laut lebih baik lagi............